Passive voice merupakan salah satu konsep dalam tata bahasa yang sering digunakan dalam penulisan formal. Dalam penggunaannya, passive voice seringkali membingungkan banyak penulis, terutama bagi mereka yang baru belajar bahasa Inggris. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang pengertian passive voice, contoh penggunaannya, serta pentingnya dalam penulisan formal.
Pengertian Passive Voice
Passive voice adalah sebuah konstruksi kalimat di mana subjek menerima tindakan dari kata kerja, sedangkan pelaku tindakan ditempatkan sebagai objek atau tidak disebutkan sama sekali. Dalam kalimat aktif, subjek melakukan tindakan kepada objek, sedangkan dalam kalimat pasif, objek menjadi fokus utama kalimat. Penggunaan passive voice seringkali digunakan untuk menyoroti objek atau tindakan yang terjadi pada objek tersebut.
Passive voice dapat membantu penulis untuk mengubah fokus kalimat dari pelaku tindakan menjadi objek atau tindakan itu sendiri. Dalam penulisan formal, penggunaan passive voice juga memberikan kesan objektif dan profesional. Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaan passive voice yang berlebihan dapat membuat tulisan menjadi kurang jelas dan membingungkan pembaca.
Struktur Passive Voice
Struktur dasar dalam membentuk kalimat passive voice adalah:
[Objek] + [be verb] + [past participle] + [by phrase (pelaku tindakan)]
Contoh struktur kalimat passive voice:
– The book was written by the author. (Buku itu ditulis oleh penulis.)
– The car was repaired by the mechanic. (Mobil itu diperbaiki oleh montir.)
Struktur kalimat passive voice juga berubah sesuai dengan tense yang digunakan. Berikut adalah beberapa contoh struktur kalimat passive voice dalam berbagai tenses:
Present Tense:
– The report is written by the intern. (Laporan itu ditulis oleh magang.)
– The food is cooked by the chef. (Makanan itu dimasak oleh koki.)
Past Tense:
– The building was constructed by a famous architect. (Gedung itu dibangun oleh seorang arsitek terkenal.)
– The letter was sent by the postman yesterday. (Surat itu dikirim oleh tukang pos kemarin.)
Future Tense:
– The project will be completed by the team next week. (Proyek itu akan selesai oleh tim minggu depan.)
– The event will be organized by the committee. (Acara itu akan diorganisir oleh panitia.)
Kelebihan dan Kekurangan Passive Voice
Penggunaan passive voice memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan dalam penulisan. Kelebihan penggunaan passive voice antara lain:
1. Menyoroti Objek atau Tindakan
Dalam kalimat pasif, objek atau tindakan yang terjadi pada objek menjadi fokus utama kalimat. Hal ini berguna untuk menyoroti pentingnya objek atau tindakan tersebut.
2. Memberikan Kesan Objektif
Penggunaan passive voice dalam penulisan formal memberikan kesan objektif dan profesional. Hal ini penting dalam penulisan ilmiah, laporan, atau dokumen resmi.
3. Menghindari Penyebutan Pelaku Tindakan
Terkadang, penyebutan pelaku tindakan tidak diperlukan atau tidak diinginkan dalam kalimat. Dengan menggunakan passive voice, kita dapat menghindari menyebutkan pelaku tindakan secara eksplisit.
Di sisi lain, penggunaan passive voice juga memiliki kekurangan, antara lain:
1. Kurang Jelas
Kalimat pasif seringkali kurang jelas dan membingungkan jika tidak digunakan dengan tepat. Kekurangan ini dapat mengganggu pemahaman pembaca terhadap pesan yang ingin disampaikan.
2. Memungkinkan Penggunaan Kata yang Tidak Diperlukan
Dalam kalimat pasif, seringkali kata-kata seperti “by,” “was,” atau “were” digunakan secara berlebihan. Hal ini dapat membuat kalimat terasa berbelit-belit dan kurang efisien.
3. Cenderung Lebih Panjang
Kalimat pasif cenderung lebih panjang daripada kalimat aktif, karena harus menyertakan be verb dan past participle. Hal ini dapat membuat tulisan terasa lambat dan mengurangi kelancaran bacaan.
Contoh Kalimat Passive Voice dalam Berbagai Tenses
Untuk lebih memahami penggunaan passive voice dalam berbagai tenses, berikut adalah contoh kalimat passive voice dalam present tense, past tense, dan future tense:
Present Tense:
– The report is being read by the manager. (Laporan sedang dibaca oleh manajer.)
– The cake is being baked by the baker. (Kue sedang dipanggang oleh juru masak.)
Past Tense:
– The letter was sent by the secretary yesterday. (Surat itu dikirim oleh sekretaris kemarin.)
– The movie was watched by millions of people. (Film itu ditonton oleh jutaan orang.)
Future Tense:
– The project will be completed by the team next month. (Proyek itu akan selesai oleh tim bulan depan.)
– The book will be published by the end of the year. (Buku itu akan diterbitkan menjelang akhir tahun.)
Penggunaan Passive Voice dalam Penulisan Ilmiah
Penggunaan passive voice sangat umum dalam penulisan ilmiah. Ada beberapa alasan mengapa passive voice sering digunakan dalam penulisan ilmiah:
1. Objektivitas
Penggunaan passive voice memberikan kesan objektivitas dalam penulisan ilmiah. Dalam penelitian atau eksperimen, fokus pada objek atau tindakan yang dilakukan pada objek lebih penting daripada pelaku tindakan itu sendiri.
2. Kejelasan
Passive voice membantu penulis untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan menghindari kebingungan. Dalam penulisan ilmiah, kejelasan sangat penting untuk memastikan pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti dengan baik oleh pembaca.
3. Keformalan
Penggunaan passive voice juga memberikan kesan keformalan dalam penulisan ilmiah. Dalam penelitian atau laporan ilmiah, penting untuk menjaga tingkat keformalan yang sesuai dengan bidang atau disiplin ilmu tertentu.
4. Menonjolkan Hasil atau Temuan
Dalam penulisan ilmiah, seringkali penting untuk menyoroti hasil atau temuan yang ditemukan. Dengan menggunakan passive voice, penulis dapat memberikan penekanan pada hasil atau temuan tersebut.
Contoh Kalimat Passive Voice dalam Berita
Penggunaan passive voice juga sering ditemukan dalam berita. Hal ini bertujuan untuk memberikan fokus pada objek atau peristiwa yang menjadi berita. Berikut adalah contoh-contoh penggunaan passive voice dalam berita:
1. “The suspect was arrested by the police.”
(Tersangka ditangkap oleh polisi.)
2. “The new bridge will be constructed by the government.”
(Jembatan baru akan dibangun oleh pemerintah.)
3. “The championship was won by the team from the small town.”
(Kejuaraan dimenangkan oleh tim dari kota kecil.)
Dalam berita, penggunaan passive voice memberikan fokus pada objek atau peristiwa yang menjadi berita, sehinggapembaca dapat dengan jelas mengetahui apa yang terjadi dan siapa yang terlibat tanpa harus mencari informasi tambahan. Selain itu, penggunaan passive voice dalam berita juga memberikan kesan netralitas dan obyektivitas, karena tidak menyoroti pelaku tindakan secara langsung.
Perbedaan Passive Voice dengan Active Voice
Perbedaan antara passive voice dan active voice terletak pada fokus kalimat dan penempatan subjek dan objek. Dalam kalimat aktif, subjek melakukan tindakan kepada objek, sedangkan dalam kalimat pasif, objek menjadi fokus utama dan subjek menerima tindakan dari kata kerja.
Contoh perbedaan antara passive voice dan active voice:
Kalimat Aktif:
– The chef cooked the food. (Koki memasak makanan.)
– The mechanic repaired the car. (Montir memperbaiki mobil.)
Kalimat Pasif:
– The food was cooked by the chef. (Makanan itu dimasak oleh koki.)
– The car was repaired by the mechanic. (Mobil itu diperbaiki oleh montir.)
Dalam penggunaan passive voice, fokus kalimat berpindah dari pelaku tindakan (subjek) menjadi objek atau tindakan yang terjadi pada objek. Penggunaan passive voice dapat memberikan variasi dalam penulisan dan mengubah penekanan pada informasi yang ingin disampaikan.
Kesalahan Umum dalam Penggunaan Passive Voice
Beberapa kesalahan umum dalam penggunaan passive voice perlu dihindari agar tulisan tetap jelas dan efektif. Berikut adalah beberapa kesalahan yang sering terjadi:
1. Penggunaan Passive Voice yang Berlebihan
Penggunaan passive voice yang berlebihan dapat membuat tulisan menjadi kurang jelas dan membingungkan. Sebaiknya gunakan passive voice hanya ketika diperlukan untuk menyoroti objek atau tindakan yang terjadi pada objek.
2. Tidak Menyebutkan Pelaku Tindakan
Meskipun dalam passive voice, pelaku tindakan tidak selalu perlu disebutkan, tetapi dalam beberapa konteks, menyebutkan pelaku tindakan dapat memberikan informasi yang penting. Pastikan untuk menyebutkan pelaku tindakan jika diperlukan agar tulisan tetap informatif.
3. Penggunaan Be Verb yang Tidak Tepat
Pastikan menggunakan be verb yang sesuai dengan tense yang digunakan. Misalnya, menggunakan “is” untuk present tense, “was” untuk past tense, dan “will be” untuk future tense.
4. Penggunaan Kata yang Tidak Diperlukan
Penggunaan kata-kata seperti “by,” “was,” atau “were” seringkali digunakan secara berlebihan dalam passive voice. Pastikan kata-kata tersebut hanya digunakan jika memang diperlukan dalam kalimat.
Latihan: Menerjemahkan Kalimat Aktif ke Passive Voice
Latihan ini akan membantu pembaca untuk lebih memahami konsep passive voice dengan mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif. Cobalah untuk menerjemahkan kalimat-kalimat berikut ke dalam passive voice:
1. She wrote the letter.
(Kalimat Pasif): The letter was written by her. (Surat itu ditulis olehnya.)
2. They built the house last year.
(Kalimat Pasif): The house was built by them last year. (Rumah itu dibangun oleh mereka tahun lalu.)
3. The teacher will explain the lesson.
(Kalimat Pasif): The lesson will be explained by the teacher. (Pelajaran itu akan dijelaskan oleh guru.)
Latihan ini akan membantu pembaca untuk lebih menguasai penggunaan passive voice dan memahami bagaimana mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif dengan tepat.
Tips dalam Menggunakan Passive Voice dengan Tepat
Berikut adalah beberapa tips dalam menggunakan passive voice dengan tepat agar tulisan tetap jelas, bermakna, dan efektif:
1. Gunakan Passive Voice untuk Menyoroti Objek atau Tindakan yang Penting
Pastikan penggunaan passive voice memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk menyoroti objek atau tindakan yang penting dalam kalimat. Jika penggunaan passive voice tidak memberikan nilai tambah pada tulisan, sebaiknya gunakan kalimat aktif.
2. Perhatikan Keklarifikasi Pelaku Tindakan
Jika pelaku tindakan penting untuk diketahui, pastikan untuk menyebutkannya dalam kalimat. Hal ini akan memberikan informasi yang lebih lengkap dan jelas kepada pembaca.
3. Pilih Be Verb yang Tepat
Perhatikan tense yang digunakan dalam kalimat dan pilih be verb yang sesuai. Pastikan penggunaan be verb yang tepat agar kalimat tetap grammatically correct.
4. Hindari Penggunaan Kata yang Tidak Diperlukan
Pastikan penggunaan kata-kata seperti “by,” “was,” atau “were” hanya digunakan jika memang diperlukan dalam kalimat. Jika kata-kata tersebut tidak memberikan informasi yang penting, sebaiknya hindari penggunaannya.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, penggunaan passive voice dalam tulisan Anda akan lebih efektif dan memberikan pesan yang jelas kepada pembaca.